Disclaimer

Segala sesuatu yang termuat dalam edisi digital ini adalah bentuk pendapat pribadi dan berdasarkan pemahaman penulis terhadap berbagai hal yang bersumber pada acuan-acuan tertulis, pendapat penulis lain dan atau pada artikel lain. Segala macam pendapat, kritik, sanggahan yang terdapat pada artikel di blog ini, adalah sebagai pendapat pribadi, tidak bersifat final dan tidak mengikat pihak manapun dan semata-mata sebagai upaya konstruktif agar segala sesuatu menjadi lebih baik. Penulis tidak dapat diganggu-gugat dalam segala macam bentuk apapun sebagai wujud kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat dan hak asasi manusia.

Jumat, 12 Juni 2009

Menakar Peluang Para Kandidat Capres RI

Pembaca yang budiman,

Sebentar lagi tepatnya tanggal 8 Juli 2009, bangsa Indonesia kembali akan menggelar pesta demokrasi jilid II. Sebelumnya pemilu legislatif sudah digelar yang seperti kita ketahui bersama masih menyisakan berbagai persoalan. Mulai dari kisruh DPT, Pemilu ulang, caleg stress, dan lainnya. Dalam waktu dekat ini, kembali para putra-putri terbaik bangsa akan berkompetisi memperebutkan tahta menjadi orang nomer satu di republik ini.


Share/Bookmark

Cincin Tersedot, Perut Tercambuk & Air Suci

Pembaca,

Tulisan berikut adalah sambungan dari kisah penulis waktu "tamasya spritual" di Alas Purwo, tepatnya di pura Luhur Giri Selaka, Banyuwangi, Jatim.

Pada waktu penulis bersama rombongan merebahkan diri di lantai tanah pura situs(masih di kompleks Pura Luhur Giri Selaka), ada kejadian yang menimpa salah satu anggota rombongan. Sebut saja Pak Bagus, Dan beliau baru mau cerita tatkala dalam perjalanan pulang menuju Bali. Menurut Pak Bagus, pada malam itu, dia merasa perutnya ada yang mencambuk habis-habisan. Katanya yang mencambuk perutnya sesosok tua. Pak Dewa, yang hafal betul dengan seluk-beluk sekala-niskala Alas Purwo, dengan bercanda, menanyakan kepada Pak Bagus, apabila dia ada menelan sesuatu, demi kekebalan tubuh, atau jimat. Pak Bagus, dengan malu-malu mengakui, bahwa dulu dia memang pernah "menguntal" atau menelan, sejenis mirah untuk proteksi diri dari serangan gaib. Namun menurutnya itu sudah lama dileburnya. Menurut Pak Dewa, kejadian itu sebenarnya menjadi peringatan buat Pak Bagus dan juga yang lainnya, kalau hendak sembahyang ke Alas Purwo,atau masuk ke areal angker Alas Purwo haruslah bersih lahir bathin. Kalau ternyata ada yang memakai sabuk kekebalan, jimat, membawa senjata gaib ataupun diiringi oleh pasukan gaib, lebih baik disimpan dirumah.Intinya, kalau sembahyang ke Alas Purwo para pemedek harus dalam keadaan "kosong".


Share/Bookmark