Disclaimer

Segala sesuatu yang termuat dalam edisi digital ini adalah bentuk pendapat pribadi dan berdasarkan pemahaman penulis terhadap berbagai hal yang bersumber pada acuan-acuan tertulis, pendapat penulis lain dan atau pada artikel lain. Segala macam pendapat, kritik, sanggahan yang terdapat pada artikel di blog ini, adalah sebagai pendapat pribadi, tidak bersifat final dan tidak mengikat pihak manapun dan semata-mata sebagai upaya konstruktif agar segala sesuatu menjadi lebih baik. Penulis tidak dapat diganggu-gugat dalam segala macam bentuk apapun sebagai wujud kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat dan hak asasi manusia.

Jumat, 27 Juli 2012

Antara Lumpur Lapindo dan Keruntuhan Majapahit


Sandhyakala Majapahit,Sirna Ilang Kertaning Bumi

Berikut adalah ulasan saya mengenai Sandhyakala Majapahit , Sirna Ilang Kertaning Bumi menyambung tulisan terdahulu tentang bencana geologi yang disebut-sebut dalam Kitab Pararaton.
Sepeninggal Mahapatih Gajah Mada (1364 Masehi/M) dan Raja Hayam Wuruk (1389 M), kerajaan pemersatu Nusantara, Kerajaan Majapahit, pecah menjadi Kedaton Wetan dan Kedaton Kulon akibat sengketa keluarga yang saling berebut kekuasaan. Pertengkaran keluarga terjadi. Kelompok-kelompok pendukung dibentuk untuk saling menggalang kekuatan, bersengketa untuk merebut posisi2 kunci kekuasaan. Bau permusuhan dan saling curiga-mencurigai menebar di mana-mana di seluruh wilayah Majapahit, negeri tak terurus.


Share/Bookmark

Senin, 16 Juli 2012

Ical & Mistik Semeru

http://news.detik.com/read/2012/07/03/151822/1956673/103/ical-mistik-semeru?nd992203605

Kolom Djoko Suud

Ical & Mistik Semeru

Djoko Suud - detikNews
Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda
Jakarta Ical resmi menjadi calon presiden yang diusung Partai Golkar. Di tengah onak yang kian banyak, Ical dan Partai Beringin semakin berat menanggung beban. Tapi mengapa sang kandidat ini akan mendaki Gunung Semeru?

Ical telah mendeklarasikan diri sebagai salah satu calon presiden yang akan ikut berlaga dalam pemilihan presiden tahun 2014 nanti. Itu diucapkannya Minggu (1/7) di Sentul Convention Hall, disaksikan oleh hampir seluruh kader partai ini.

Acara deklarasi itu terus terang hambar. Suguhan pagelaran tidak padu. Ical dalam kondisi tidak fit. Dan pidatonya terlalu lama, hampir satu jam, di tengah 'kader' yang mulai banyak keluar ruangan. Dalam 'pandangan Jawa', acara itu tidak selayak prosesi kelahiran Satrio Pinilih yang akan memimpin negara dan bangsa. Acara itu kehilangan sakralitasnya.

Share/Bookmark