Disclaimer

Segala sesuatu yang termuat dalam edisi digital ini adalah bentuk pendapat pribadi dan berdasarkan pemahaman penulis terhadap berbagai hal yang bersumber pada acuan-acuan tertulis, pendapat penulis lain dan atau pada artikel lain. Segala macam pendapat, kritik, sanggahan yang terdapat pada artikel di blog ini, adalah sebagai pendapat pribadi, tidak bersifat final dan tidak mengikat pihak manapun dan semata-mata sebagai upaya konstruktif agar segala sesuatu menjadi lebih baik. Penulis tidak dapat diganggu-gugat dalam segala macam bentuk apapun sebagai wujud kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat dan hak asasi manusia.

Selasa, 23 Desember 2008

Selamat Hari Ibu

KEPADA:YANG TERMULIA,

PARA IBU & PEREMPUAN SELURUH DUNIA,

SELAMAT HARI IBU 22 DESEMBER.TERIMA KASIH, IBU, ENGKAU ADALAH PILAR PENOPANG ALAM SEMESTA.SEMOGA SENANTIASA DILIMPAHKAN KESEHATAN LAHIR & BATHIN! DALAM DOAKU, IBU, NAMAMU SELALU KU SEBUT.


SALAM KASIH,

DARI ANAKMU
Share/Bookmark

Jumat, 19 Desember 2008

Refleksi Tahun 2008 Menyongsong Tahun Baru 2009

Pembaca yang budiman,

Tidak terasa, tahun 2008 berjalan begitu cepatnya. Tidak terasa pula, perjalanan sang waktu itu memakan apa saja, tidak ada yang bisa menghentikan. Sebagai manusia kita hanya bisa menjalani dan melakukan berbagai aktifitas sebagaimana biasa. Ada yang bekerja, ada yang bersekolah ataupun kuliah. Tahun 2008 ini berjalan begitu berat bagi semua sektor kehidupan di alam semesta ini. Bagaimanakah dengan tahun 2009?


Share/Bookmark

Rabu, 17 Desember 2008

Yoga Tidak Dilarang Di Indonesia

Seperti berita kutipan saya sebelumnya, bahwa latihan yoga dilarang di Malaysia. Bagaimana di Indonesia? Berikut kutipan dari kompas.com

Rabu, 17 Desember 2008 | 18:55 WIB

JAKARTA, RABU - Majelis Ulama Indonesia (MUI) saat ini tidak berencana mengeluarkan fatwa mengenai larangan Yoga yang ada di Indonesia. Selain dianggap tidak ada unsur agama, yoga memang diakui berguna untuk kesehatan.


"Yoga yang ada di Indonesia biasa-biasa saja. MUI harus mengklarifikasi karena ada tekanan dari masyarakat," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) H Amidhan di Jakarta, Rabu (17/12).

Dia mengatakan, senam yoga yang dilakukan di Indonesia berbeda dengan yang di Malaysia. Yoga di Malaysia dilarang sebab memang diakui menggunakan mantra-mantra yang sebenarnya di gunakan pada sebuah agama. Tapi di Indonesia, yoga murni merupakan olah raga.

Namun, MUI juga tidak hanya percaya begitu saja karena terus melakukan klarifikasi khususnya jika ada laporan dari masyarakat. Selain itu, yoga juga akan menjadi bahasan yang akan dibawa di musyawarah besar MUI. "Hasilnya dapat diketahui setelah musyawarah Besar MUI Januari 2009 nanti," tambahnya.
=========================================================

Masalah yoga ini saya kira tidak perlu dibahas lagi dimana-mana. Yoga di Indonesia emang beda dengan di negara lain. Jangan buru-buru reaktif, apa yang terjadi/berlaku di negara lain, di buat opini dan pencitraan;bagaimana dengan Indonesia? Menggiring opini masyarakat.Apalagi yang mengeluarkan statement adalah orang atas nama lembaga.

Mari buka mata, telinga, dan hati nurani. Apa yang memang sudah berjalan baik untuk masyarakat Indonesia, dicari-cari ketidakbaikkannya. Itu dosa. Sejatinya, kegiatan yoga ini bersumber dari ajaran kitab suci Weda. Dalam kitab suci agama Hindu ini, kata yoga dalam arti yang sangat luas;baik fisik maupun psikis, disebutkan ribuan kali. Jadi intinya, yoga didedikasikan oleh Hindu untuk umat manusia di muka bumi tanpa kecuali.

Satria Madangkara

Share/Bookmark

Sabtu, 13 Desember 2008

Sebuah Kisah yang Bikin Gelisah, Renungan Bagi Warga Bali Perantauan

Dear all,

Menyambung artikel saya tentang krematorium ngaben yang kini sudah ada di Bali, saya punya sebuah kisah yang saya dengar langsung dari sumbernya. Seorang teman kerja yang telah malang melintang di jagat persilatan perhotelan antar negara. Beliau termasuk senior saya dan apabila beliau membaca tulisan ini dengan segala hormat saya mohon ijin mengungkap fakta dan data yang aktual ini.


Share/Bookmark

Selasa, 09 Desember 2008

Krematorium Pengabenan, Antara Solusi dan Kontroversi

Krematorium Ngaben, Solusi Visioner Atasi Konflik Adat?

Seperti diberitakan Bali Post Selasa 9 Desember 2008, warga Pasek yang tergabung dalam Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR), meresmikan krematorium ngaben. Adapun tujuan utama dari krematorium ini sebagaimana disampaikan oleh Prof. Dr. I Wayan Wita, Ketua Umum MGPSSR akibat seringnya masalah kematian atau ngaben menjadi masalah atau konflik adat khususnya di daerah-daerah rawan di Bali. Dukungan terhadap keberadaan krematorium ini juga datang dari PHDI Bali. Krematorium ini sudah bisa difungsikan dan terbuka untuk semua soroh, orang Hindu perantauan,warga yang kena sanksi adat dan lainnya.


Share/Bookmark