Disclaimer

Segala sesuatu yang termuat dalam edisi digital ini adalah bentuk pendapat pribadi dan berdasarkan pemahaman penulis terhadap berbagai hal yang bersumber pada acuan-acuan tertulis, pendapat penulis lain dan atau pada artikel lain. Segala macam pendapat, kritik, sanggahan yang terdapat pada artikel di blog ini, adalah sebagai pendapat pribadi, tidak bersifat final dan tidak mengikat pihak manapun dan semata-mata sebagai upaya konstruktif agar segala sesuatu menjadi lebih baik. Penulis tidak dapat diganggu-gugat dalam segala macam bentuk apapun sebagai wujud kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat dan hak asasi manusia.

Selasa, 05 Februari 2008

Jakarta Sudah Tenggelam, Denpasar Bagaimana?

Jakarta Sudah Tenggelam, Denpasar Bagaimana?


Ibu kota Jakarta tenggelam oleh banjir menjadi berita hangat beberapa hari terakhir sebetulnya sudah menjadi “agenda tetap tahunan” pusat pemerintahan di Indonesia tersebut. Namun, ditengah dinginnya air banjir, beritanya semakin hangat tatkala orang-orang paling berkuasa di republik ini, seperti RI 1 & RI 2, terjebak dan ikut kecipratan “anugrah” yang didambakan oleh masyarakat Gunung Kidul, Jawa Tengah tersebut. Apalagi, etalase Jakarta seperti bandara Soekarno-Hatta terkurung oleh air telah membuat ratusan penerbangan nasional dan internasional mengalami postphoned(penundaan) bahkan pembatalan(cancellation). Secara topografis, Ibu kota Jakarta memang terletak di daerah dataran rendah sehingga memperlancar air bah mengacaukan aktivitas warga metropolitan. Ibarat kapal penumpang, Ibukota Jakarta sudah sarat dengan beban, apakah beban sosial, beban konstruksi, dan bahkan beban pikiran.Semuanya tercurah di kawitan-nya si Pitung tersebut. Segala macam beban tersebut menjadikan Ibu pertiwi Jakarta stress, kemudian marah dan akhirnya dilampiaskannya dengan menangis.Namun sayang, air mata Ibu pertiwi Jakarta demikian banyaknya sehingga tidak dapat tertampung oleh anak-anaknya yang memang ‘bandel-bandel’.


Share/Bookmark