Disclaimer

Segala sesuatu yang termuat dalam edisi digital ini adalah bentuk pendapat pribadi dan berdasarkan pemahaman penulis terhadap berbagai hal yang bersumber pada acuan-acuan tertulis, pendapat penulis lain dan atau pada artikel lain. Segala macam pendapat, kritik, sanggahan yang terdapat pada artikel di blog ini, adalah sebagai pendapat pribadi, tidak bersifat final dan tidak mengikat pihak manapun dan semata-mata sebagai upaya konstruktif agar segala sesuatu menjadi lebih baik. Penulis tidak dapat diganggu-gugat dalam segala macam bentuk apapun sebagai wujud kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat dan hak asasi manusia.

Jumat, 29 Februari 2008

Pengalaman Berorganisasi, Sejarah Hidup Tak Terlupakan

Sejak kecil, saya memang senang berorganisasi. Dengan kata lain, berorganisasi sesuai dengan minat saya, sering berada di jalanan, kadang tidur di wantilan Pura seperti ikan pindang ama teman-teman, namun tetap berada di jalan yang lurus. Mungkin ini menurun dari bapak saya, yang pernah memegang berbagai jabatan formal, sosial hinggga politik. Waktu SMA saya pernah ikut P2M(Pemuda Panca Marga), karena kebetulan kakek seorang veteran,waktu kuliah di LP3I, saya diplot oleh teman-teman, jadi wakil ketua FKM(Forum komunikasi Mahasiswa)LP3I. Terus waktu kerja di Ubud, saya menjadi salah satu pendiri serikat pekerja di hotel Uma Ubud, tempat saya bekerja,itu tahun 2004 bulan Juli. Nama serikat pekerjanya pun saya kasi ide bernama SEKAR UMA(Serikat karyawan Uma), yang juga berarti bunganya Uma Ubud;karyawannya adalah ibarat bunga dari hotel Uma, bisa bikin harum). kemudian tahun 2004, saya bergabung ke sebuah organisasi mahasiswa Hindu tingkat nasional;KMHDI(Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia),karena saya juga mahasiswa waktu itu, awalnya di PC(pimpinan cabang) Denpasar. Kemudian oleh kawan-kawan PP(Pimpinan Pusat)dalam loka sabha, saya di plot membantu di PD(Pimpinan Daerah) Bali, di bagian Litbang(penelitian & pengembangan). Sebenarnya, masa bakti karmayoga saya di KMHDI sampai 2008 ini.Cuman karena saya harus mekuli keluar daerah, ya terpaksa dech jadi pengurus di dunia maya saja, cukup ngasi advice lewat mailinglist KMHDI, plus sekali-sekali kontak ma pengurus daerah. Terus, di kampus saya sendiri, Univ.Warmadewa, saya salah satu pendiri/deklarator PMHD(Pasemetonan Mahasiswa Hindu Dharma)tahun 2005. Ada kejadian menarik, ketika saya merancang logo PMHD. Saya aslinya tidak punya darah seni, tapi air seni sich punya, punya perenungan bagaimana Tri Hita Karana, kemudian simbol dewata Nawa Sanga, Simbol Dewi Saraswasti, bunga padma,dan Swastika(lambang Hindu) terlebur menjadi satu.Kemudian tak suruh deh seorang teman dari Fakultas Sastra menggambarkan ide saya.Waktu itu kos teman kita jadikan markas besar. Sehingga lahirlah, lambang PMHD, Trisula Saraswati Padma Nawasanga, yang menurut beberapa dosen saya, lambang itu sangat metaksu, apalagi memang saya konsepkan lambang itu dengan background warna Tri Datu dengan guratan pepatran Bali. Klop dech!
Oya, beberapa kali karena ikut organisasi tingkat Bali, saya berkesempatan audiensi dan bertemu dengan tokoh-tokoh Bali, bahkan kadang-kadang dengan tokoh-tokoh preman sekalipun, Pernah ada peristiwa memorable dalam hidup saya ketika diwawancarai oleh beberapa tv asing dan lokal ketika kami mengadakan demo menuntut eksekusi segera Amrozy Cs di gedung DPRD Bali. Semua itu menjadi kenangan dalam sejarah hidup saya yang saya yakini pasti ada hikmahnya dikemudian hari. Yang penting saya tetap berbuat, benar salah, depang anake ngadanin aja!

Namaste!

Sirna Ilang Awidyaning Bhumi!!!
Share/Bookmark

3 komentar:

  1. OSA,

    Lebih baik jadi anggota DPR aja nanti jangan jadi buruh hotel spt skr ini. Tapi ini bisa jadi investasi jangka panjang...Semangat!

    BalasHapus
  2. lambang pmhd adalah tri sula karena pmhd dibentuk oleh tiga orang yang sekarang terceri berai ; by. dwija, cuplis, levang. markas awal kost cuplis

    BalasHapus
  3. sapa nich?cuplis ato lepang? pake ga isi nama lg. hehehe...merdeka!!! tetap keep n touch!!

    Satria Madangkara

    BalasHapus