Disclaimer

Segala sesuatu yang termuat dalam edisi digital ini adalah bentuk pendapat pribadi dan berdasarkan pemahaman penulis terhadap berbagai hal yang bersumber pada acuan-acuan tertulis, pendapat penulis lain dan atau pada artikel lain. Segala macam pendapat, kritik, sanggahan yang terdapat pada artikel di blog ini, adalah sebagai pendapat pribadi, tidak bersifat final dan tidak mengikat pihak manapun dan semata-mata sebagai upaya konstruktif agar segala sesuatu menjadi lebih baik. Penulis tidak dapat diganggu-gugat dalam segala macam bentuk apapun sebagai wujud kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat dan hak asasi manusia.

Jumat, 19 Desember 2008

Refleksi Tahun 2008 Menyongsong Tahun Baru 2009

Pembaca yang budiman,

Tidak terasa, tahun 2008 berjalan begitu cepatnya. Tidak terasa pula, perjalanan sang waktu itu memakan apa saja, tidak ada yang bisa menghentikan. Sebagai manusia kita hanya bisa menjalani dan melakukan berbagai aktifitas sebagaimana biasa. Ada yang bekerja, ada yang bersekolah ataupun kuliah. Tahun 2008 ini berjalan begitu berat bagi semua sektor kehidupan di alam semesta ini. Bagaimanakah dengan tahun 2009?


Disadari atau tidak, semua mahluk hidup di alam semesta ini, mengalami siklus, perputaran tiada henti yang diatur oleh kekuatan Maha besar dan Tak Tertandingi. Dia-lah Sang Pencipta. Demikian juga manusia di bumi ini. Saat ini, umur bumi sudah semakin tua, sekian banyak zaman sudah terlewati dari zaman manusia belum mengenal tulisan hingga demikian canggih sekarang ini.Tahun 2008 begitu penuh dengan warna, dari bencana alam, isak tangis umat manusia, peperangan yang tiada henti, kelaparan, penyakit yang semakin menggila, dan resesi ekonomi global. Semua itu harusnya membuat kita merenung, melihat kedalam. Ada kekuatan Maha Besar yang berada di balik semua ini. Semua yang terjadi di alam semesta khususnya di dunia berada dalam lingkup hukum sebab akibat. Tidak terjadi dengan sendirinya. Bola bumi sudah semakin panas akibat milyaran aktifitas penghuninya. Namun Sutradara Agung itu tidak pernah lelah membuat skenario universal tiada henti. Mahluk hidup dan benda mati yang ada hanya bisa mengikuti arus skenario besar yang diperankannya. Yach..kita ikut hukum-Nya. Siapakah Dia yang dimaksud? Tuhan...Apa, siapa Tuhan itu?Dalam ajaran Hindu Tuhan tidak terpikirkan, Islam mengatakan Alahuakbar, Tuhan Maha besar;sungguh maha Besar yang tiada terkira. Tahun 2008 ini banyak diantara kita yang melupakan esensi dari Maha besar itu dalam pelaksanaan hidup kita. Kita terus berpacu dalam putaran ego tiada berakhir yang terus membelenggu jiwa kita. Apa yang kita cari?

Tahun 2009 sudah menanti dengan tantangan yang begitu berat. Seluruh negara-negara di dunia sedang prihatin, sedang menderita.Mampukah kita bangkit?Akankah kita semakin terpuruk? Jawabnya jangan tanya pada rumput yang bergoyang. Mari kita lihat kedalam.Kedalam diri sang ego.Semuanya berpulang pada kita, sang pelakon sandiwara kehidupan. Semoga tahun 2009 lebih baik.

Share/Bookmark

3 komentar:

  1. yah, memang begitu banyak hal yang kita lupakan ditahun yang baru saja akan segera berlalu. Paling tidak, meyadarinya saja sudah bersyukur. Berharap esok hari bakalan jauh lebih baik lagi...

    BalasHapus
  2. Mudah-mudahan.Itu harapan kita semua Pak Pande..Astungkara!


    Salam,
    D

    BalasHapus