Disclaimer

Segala sesuatu yang termuat dalam edisi digital ini adalah bentuk pendapat pribadi dan berdasarkan pemahaman penulis terhadap berbagai hal yang bersumber pada acuan-acuan tertulis, pendapat penulis lain dan atau pada artikel lain. Segala macam pendapat, kritik, sanggahan yang terdapat pada artikel di blog ini, adalah sebagai pendapat pribadi, tidak bersifat final dan tidak mengikat pihak manapun dan semata-mata sebagai upaya konstruktif agar segala sesuatu menjadi lebih baik. Penulis tidak dapat diganggu-gugat dalam segala macam bentuk apapun sebagai wujud kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat dan hak asasi manusia.

Kamis, 21 Januari 2010

Heneng, Henung, Hening

Saudara,

Cukup lama rasanya bertapa dalam keheningan dan kemalasan tangan untuk menulis. Inipun sebenarnya, masih malas, entah kenapa, tapi proses 'kemalasan' ini saya nikmati saja. Apa kabar blogger n pembaca yang berbahagia? Selamat tahun baru 2010 saya ucapkan, semoga segala sesuatunya menjadi lebih baik, ditahun 2010 ini.


Share/Bookmark

Rabu, 30 September 2009

My Autobiografi, An Endless Journey

OTOBIOGRAFI:
I MADE DWIJA SUASTANA
*Perjalanan Tiada Akhir*
________________________________________


I Made Dwija Suastana, adalah pencetus lahirnya organisasi kepemudaan/mahasiswa di kampus Universitas Warmadewa pada tahun 2005. Organisasi ini diberi nama Pasemetonan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Warmadewa, yang biasa disingkat PMHD UNWAR. Di organisasi inilah Dwija, Demikian lelaki ini akrab dipanggil, memperpanjang kiprahnya sebagai generasi muda yang kreatif dan nasionalis. Disamping itu, ia juga sebagai seorang pekerja di sektor pariwisata yang ulet.
Berikut tersaji otobiografi putra bangsa kelahiran Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali pada tanggal 23 Oktober 1979 ini, sebagai berikut:
…………………………………………………..


Share/Bookmark

Sabtu, 15 Agustus 2009

Filosofi Tumpeng Kuning


Para pembaca terutama tentu banyak yang tahu tentang nasi tumpeng. Umumnya keberadaan nasi tumpeng ini, banyak dijumpai dalam denyut ritual masyarakat Bali dan Jawa (Kejawen). Nah apa sih sebenarnya kandungan makna dari nasi tumpeng ini?


Share/Bookmark

Jumat, 24 Juli 2009

Desa Adat, Pemecah Masalah yang Kerap Menjadi Masalah

Saudara,

Seperti yang kita pahami bersama, peranan Desa Adat(kini, Desa Pekraman sesuai Perda Propinsi Bali, No.2 Tahun 2002-red), begitu signifikan dalam berbagai sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali pada umumnya. Namun, patut kita sadari bahwa dari berbagai nilai positif yang ada, ternyata dalam perjalanannya Desa Adat banyak menyimpan potensi konflik yang lambat laun akan menjadi 'bom waktu' yang sewaktu-waktu bisa meledak. Kenapa bisa demikian?


Desa Adat dalam Analisa SWOT

Penulis mencoba membedah dan mengurai menurut cara pandang penulis yang sangat terbatas mengenai Desa Adat di Bali menurut analisa SWOT, yang terdiri dari: Strength, Weakness, Opportunity, and Threats. Yaitu sebuah cara analisa yang mencoba mengurai suatu permasalahan berdasarkan Kelebihan/kekuatan, Kelemahan, Kesempatan/peluang, dan Tantangan sehingga didapatkan sebuah perbandingan dan nilai-nilai dominan yang dipakai untuk memecahkan suatu permasalahan.

Share/Bookmark

Minggu, 14 Juni 2009

Sekilas Tentang Siat Peteng

Sobat Sekalian,

Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya penuh dengan makna-makna Ilahi yang sangat dalam. Termasuk didalamnya keberadaan dunia nyata dan tidak nyata. Dalam bahasa Bali dikenal dengan istilah sekala dan niskala. Perang atau pertempuran lumrah terjadi di dunia nyata. Namun perang yang terjadi di dunia niskala atau alam yang tidak kelihatan ini tentu mengundang rasa penasaran anda bukan?


Penulis akan mencoba menguak sedikit tentang dunia niskala yang sumbernya penulis dapat dari wawancara dengan beberapa nara sumber pelaku perang niskala ini. Mereka kebetulan adalah keluarga dekat penulis sendiri yang berprofesi sebagai sulinggih/Pemangku Pura.

Share/Bookmark

Jumat, 12 Juni 2009

Menakar Peluang Para Kandidat Capres RI

Pembaca yang budiman,

Sebentar lagi tepatnya tanggal 8 Juli 2009, bangsa Indonesia kembali akan menggelar pesta demokrasi jilid II. Sebelumnya pemilu legislatif sudah digelar yang seperti kita ketahui bersama masih menyisakan berbagai persoalan. Mulai dari kisruh DPT, Pemilu ulang, caleg stress, dan lainnya. Dalam waktu dekat ini, kembali para putra-putri terbaik bangsa akan berkompetisi memperebutkan tahta menjadi orang nomer satu di republik ini.


Share/Bookmark

Cincin Tersedot, Perut Tercambuk & Air Suci

Pembaca,

Tulisan berikut adalah sambungan dari kisah penulis waktu "tamasya spritual" di Alas Purwo, tepatnya di pura Luhur Giri Selaka, Banyuwangi, Jatim.

Pada waktu penulis bersama rombongan merebahkan diri di lantai tanah pura situs(masih di kompleks Pura Luhur Giri Selaka), ada kejadian yang menimpa salah satu anggota rombongan. Sebut saja Pak Bagus, Dan beliau baru mau cerita tatkala dalam perjalanan pulang menuju Bali. Menurut Pak Bagus, pada malam itu, dia merasa perutnya ada yang mencambuk habis-habisan. Katanya yang mencambuk perutnya sesosok tua. Pak Dewa, yang hafal betul dengan seluk-beluk sekala-niskala Alas Purwo, dengan bercanda, menanyakan kepada Pak Bagus, apabila dia ada menelan sesuatu, demi kekebalan tubuh, atau jimat. Pak Bagus, dengan malu-malu mengakui, bahwa dulu dia memang pernah "menguntal" atau menelan, sejenis mirah untuk proteksi diri dari serangan gaib. Namun menurutnya itu sudah lama dileburnya. Menurut Pak Dewa, kejadian itu sebenarnya menjadi peringatan buat Pak Bagus dan juga yang lainnya, kalau hendak sembahyang ke Alas Purwo,atau masuk ke areal angker Alas Purwo haruslah bersih lahir bathin. Kalau ternyata ada yang memakai sabuk kekebalan, jimat, membawa senjata gaib ataupun diiringi oleh pasukan gaib, lebih baik disimpan dirumah.Intinya, kalau sembahyang ke Alas Purwo para pemedek harus dalam keadaan "kosong".


Share/Bookmark

Jumat, 29 Mei 2009

Catatan Menjelang Pesta Kesenian Bali 2009

Kehidupan berkesenian di Bali tercatat dari dulu sudah mendarah daging dalam setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Seni, begitu menyatu dalam setiap tarikan nafas kehidupan masyarakat Bali sampai sekarang dan entah sampai kapan. Yang jelas, eksistensi seni dan budaya yang ada di Bali terbukti mampu menebar aroma harum seluruh pelosok dunia. Bali demikian terkenal ke seluruh dunia.

Share/Bookmark

Minggu, 24 Mei 2009

Tradisi Mesatua Bali, Kearifan Lokal Nan Kian Punah

Penulis masih ingat ketika masa-masa kecil dulu, kira-kira awal tahun 80-an, orang tua penulis, terutama Bapak, begitu gemar mesatua siap selem dan Ketimun Emas. Teringat betapa ketika itu penulis bersama saudara-saudara yang lain begitu tertegun tatkala mendengar cerita tentang Siap selem yang penuh dengan nilai-nilai kasih sayang keluarga dan pengenalan tentang sifat baik dan buruk. Bagaimana sekarang?

Indonesia yang sarat dengan adat dan istiadatnya, juga memiliki berbagai jenis cerita rakyat yang penuh dengan pesan-pesan kearifan. Sebut saja di Bali, ada ratusan macam cerita rakyat seperti: Cerita Siap(ayam) Selem(hitam), ketimun Mas, I Bawang & I Kesuna, Cupak & Gerantang, dan lain-lainnya. Di daerah lain, seperti Padang, Sumatera Barat, ada cerita Malin Kundang. Biasanya, cerita-cerita itu, dituturkan oleh para orang tua kepada anak-anaknya menjelang tidur ataupun pada saat santai sore dirumah.


Share/Bookmark

Selasa, 19 Mei 2009

Tirtha Yatra Ke Alas Purwo, Yukkk!

Pada suatu waktu medio tahun 2007, penulis tanpa sengaja mendapat kesempatan diajak bertamasya spiritual ke Pura Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur. Banyak hal "berkesan" yang penulis dapatkan. Apa aja itu?


Share/Bookmark

Senin, 04 Mei 2009

Melukat, Pembersih Jiwa, Pembasuh Raga

Ada sebuah tradisi di Bali yang sampai saat ini masih bertahan dan kerap dilakukan oleh hampir sebagian besar umat Hindu di daerah pariwisata ini. Melakukan pembersihan diri dengan ritual tertentu yang kalau di Bali lebih dikenal dengan istilah melukat.

Sarana utama ritual melukat ini adalah air. Nah, air inipun bukan sembarang air. Melukat bisa dilakukan di air sungai, danau, laut, sumber air alami/kelebutan,bulakan, dan lain-lainnya. Tujuan utama ritual ini adalah menghilangkan leteh atau kotoran lahir maupun bathin. Dalam tradisi masyarakat Kejawen dikenal dengan istilah ruwatan air.

Kenapa Pakai Air?


Share/Bookmark

Senin, 27 April 2009

Surya Sewana, Memuja Tuhan, Menghormati Alam

Om Radityasya Paramjyotih, Rakta Teja Namo Stute,
Sweta Pangkaja Madyaste, Baskara ya Namo Stute,

Demikian lantunan bait mantra yang sering berkumandang tatkala sang Sulinggih/Pendeta melakukan pemujaan pada pagi hari menjelang matahari terbit.Salah satu rutinitas pokok dari "pedande" atau pendeta Hindu khususnya di Bali adalah "Nyurya Sewana", yakni melakukan pemujaan dengan mengagungkan nama suci Tuhan dalam menyambut matahari terbit.


Share/Bookmark