Indonesia Kini dan Nanti
Setelah Bangsa ini merdeka, bangsa ini menghadapi tantangan baru, yakni membangun disegala bidang, setelah era Presiden Soekarno, estafet pembangunan digencarkan oleh Presiden Soeharto sampai beliau diberi gelar bapak Pembangunan. Secara positif tulisan ini mengapresiasi kerja keras para pemimpin yang pernah menjadi orang nomor satu di negeri ini seperti Habibie, Megawati, Gus Dur dan dan era Presiden SBY sekarang ini. Harus diakui, pembangunan terus berlanjut tiada henti, tanpa mengabaikan berbagai permasalahan yang ada. Sebagai bangsa yang besar, memang bukan hal yang mudah mengawal pembangunan bangsa disegala bidang, materiil dan moril. Sangatlah berat. Namun, dengan mewarisi semangat para pejuang kemerdekaan, sebagai anak negeri ini, tentu kita tidak boleh menyerah. Kita lakukan swadharma kita dengan baik dan bertanggungjawab adalah salah satu cara meneruskan cita-cita kemerdekaan. semangat bendera merah putih harus terus bergelora dalam setiap gerak langkah anak-anak nusantara. Akhir-akhir ini, tersinyalir,kedaulatan bangsa dari Sabang sampai Merauke mulai goyah, sebut saja Aceh yang sangat rentan, belum lagi Papua yang hari demi hari bergolak, seakan menyimpan bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak, mengguncang keutuhan NKRI. Apa kunci untuk mengatasi persoalan ini? Pancasila. Ya, Pancasila sebagai dasar negara, dewasa ini terkesan mulai dijauhi oleh anak-anak negeri. Pedoman bangsa ini, harus benar-benar dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Negara kita bukan negara sekuler, Republik ini adalah negeri bhineka tunggal ika. Jadi perbedaan adalah kekuatan, perbedaan akan menjadi indah kalau kita mampu meramunya dengan baik. Bahkan menjadikan kita semakin kaya. Sehingga tidak salah, dengan kekayaan alam dan keelokan semesta Indonesia mampu menjadikan negeri menjadi salah satu destinasi pariwisata terbaik dunia. Kunci lain dari kejayaan suatu bangsa adalah, adanya sikap mental dan moral yang baik dari manusianya. Hal ini harus dimulai dari pemimpin-pemimpinnya dalam memberikan contoh atau teladan bagi rakyatnya. Jangan malah pemimpin korupsi - seperti yang ngetren sekarang.By the way busway, saya tunggu komentar anda...yang jelas tulisan ini akan berlanjut setelah commercial break. Ok?
Merdeka!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar